Lionel Messi Ungkap Rahasia Bahagia di Miami Di Sini Hidup Lebih Santai daripada di Eropa
Lionel Messi mengaku bahwa hidup di Inter Miami terasa lebih ringan dan menyenangkan dibandingkan saat ia bermain di Eropa, baik di Barcelona maupun PSG. Tekanan di Eropa sering membuatnya sulit menikmati momen bersama keluarga.
Messi meninggalkan PSG setelah dua musim dan menolak opsi kontrak ketiga, keputusan yang mengejutkan banyak pihak. Banyak orang berspekulasi bahwa ia kesulitan beradaptasi di Paris setelah 20 tahun menetap di Barcelona. Namun, Messi menegaskan bahwa ia membuat keputusan itu murni karena alasan sepakbola, bukan masalah pribadi.
“Ketika saya bilang tidak bersenang-senang di Paris, itu bukan soal kota atau keluarga. Rutinitas sehari-hari sebagai pemain profesional membuat saya tidak nyaman. Kami tetap memiliki pengalaman keluarga yang luar biasa, tetapi semuanya baru dan itu membuat adaptasi sulit,” ujar Messi kepada SPORT.
Kehidupan ala Castelldefels di Miami
Setibanya di Miami, Lionel Messi dan keluarganya menemukan kenyamanan yang lama mereka rindukan. Anak-anak mereka sekolah dekat rumah, mereka mudah menjangkau klub, dan kehidupan sehari-hari terasa lebih simpel, meskipun lalu lintas kota tetap menantang.
“Kami menikmati kota dan hari-hari dengan santai. Tekanan untuk menang tetap ada, tetapi tidak seperti di Eropa. Karena itu, kami bisa lebih fokus pada keluarga dan tidak terjebak rutinitas yang melelahkan,” tambah Messi.
Selain itu, perbedaan tekanan membuat Messi lebih bahagia dan stabil secara emosional. Kini, ia pulang dari latihan atau pertandingan dengan suasana hati yang lebih baik.
Tekanan Eropa: Kisah yang Tidak Selalu Tampak
Selain Messi, banyak figur di Eropa yang merasakan tekanan ekstrem. Misalnya, pelatih Barcelona Xavi menyebut jabatan sebagai bos klub “pekerjaan yang kejam dan tidak menyenangkan.” Pep Guardiola mengambil cuti setahun penuh setelah meninggalkan Camp Nou pada 2012. Jurgen Klopp memutuskan mundur dari Liverpool pada 2024 dan belum kembali ke manajemen klub.
Target MLS dan Legenda yang Masih Bersinar
Di Miami, Messi bermain di bawah tekanan yang berbeda, tetapi ia tetap membidik target tinggi. Klub yang baru bergabung di MLS pada 2020 masih mengejar gelar Piala MLS pertama mereka. Meskipun Inter Miami meraih Supporters’ Shield pada 2024, tim itu tersingkir lebih cepat dari playoff.
Pada musim 2025, Inter Miami menempati posisi ketiga Wilayah Timur. Namun, tim berhasil melaju ke semi-final Wilayah (Conference) dan akan menghadapi FC Cincinnati pada 23 November. Jika menang, mereka akan bertemu pemenang antara New York City FC atau Philadelphia Union, sebelum Piala MLS dijadwalkan pada 6 Desember.
Keberhasilan Miami musim ini juga memperpanjang karier beberapa legenda seperti Sergio Busquets dan Jordi Alba, yang akan pensiun di akhir musim. Kehadiran Messi membantu klub dan para pemain veteran tetap bersinar di lapangan.
