Radja Nainggolan Terseret Kasus Pencucian Uang, Lokeren Tegas Pasang Badan untuk Sang Gladiator
Klub Belgia Lokeren menunjukkan dukungan penuh kepada mantan bintang Inter Milan dan Timnas Belgia, Radja Nainggolan, setelah media melaporkan dugaan keterlibatannya dalam kasus pencucian uang.
Ketua klub, Hans Van Duysen, menegaskan bahwa Nainggolan tetap tidak bersalah sampai pengadilan membuktikan sebaliknya.
Ia meminta publik tidak menghakimi tanpa dasar hukum yang jelas.
“Jaksa belum mendakwa Radja, apalagi menjatuhkan hukuman. Menilai dia bersalah sekarang itu tidak adil,” ujar Van Duysen kepada HLN.
“Kita hidup di negara hukum. Radja berhak menjalani pengadilan yang adil, dan sebelum ada keputusan resmi, dia tetap tidak bersalah.”
Polisi Menahan Nainggolan di Tengah Penyelidikan Narkoba
Pada Januari lalu, petugas kepolisian Brussels menangkap Nainggolan sebagai bagian dari penyelidikan besar terkait perdagangan narkoba lintas benua dari Amerika Selatan ke Eropa.
Selama operasi itu, tim penyidik menggeledah 30 lokasi di Brussels dan Antwerp serta menyita mobil Nainggolan untuk diperiksa.
Meskipun penyidik menanyainya selama semalam, mereka belum menemukan bukti kuat yang mengaitkan Nainggolan dengan kegiatan kriminal.
Situasi ini membuat publik mempertanyakan apakah tuduhan tersebut benar-benar beralasan.
Nainggolan: Antara Prestasi dan Kontroversi
Nainggolan dikenal karena energi dan gaya bermain agresif di lapangan, tetapi ia juga sering menimbulkan kontroversi di luar lapangan.
Pada 2018, ketika masih membela AS Roma, ia merekam dirinya dalam keadaan mabuk dan mengunggahnya ke media sosial, yang membuat klub menjatuhkan denda.
Empat tahun kemudian, saat memperkuat Royal Antwerp, ia mengisap vape di bangku cadangan, sehingga manajemen klub menjatuhkan sanksi skorsing.
Meski publik sering memperbincangkan perilakunya, Lokeren tetap fokus pada kontribusi Nainggolan di lapangan. Klub menilai, performanya jauh lebih penting dibanding masa lalunya yang penuh sorotan.
Transaksi Tunai yang Memicu Kecurigaan
Penyidik menyebut nama Nainggolan setelah ia menerima uang tunai sebesar €105.500 dari Nasr-Eddine Sekkaki, terdakwa utama dalam kasus penyelundupan narkoba.
Dalam pernyataannya, Nainggolan menjelaskan bahwa ia meminjam uang tersebut karena rekening banknya dibekukan selama proses perceraian. Ia menggunakan dana itu untuk mendanai kegiatan sosial dan amal, sesuai reputasinya sebagai pemain yang aktif membantu masyarakat.
Setelah situasi keuangannya membaik, ia langsung mengembalikan seluruh uang tersebut ke rekening milik ibu Sekkaki.
Namun, langkah itu tidak menghentikan jaksa untuk mencurigai adanya keterlibatan tidak langsung dalam aliran dana ilegal.
Pengacara Nainggolan menolak keras tuduhan itu. Ia menegaskan bahwa jaksa belum menunjukkan bukti apa pun yang mengaitkan kliennya dengan aktivitas kriminal.
“Tuduhan bukanlah vonis,” tegasnya. “Proses hukum harus berlandaskan fakta, bukan asumsi.”
Lokeren Menegaskan Fokus pada Sepak Bola
Ketua Lokeren, Hans Van Duysen, menilai bahwa kehidupan pribadi pemain tidak boleh mencampuri urusan profesional.
“Sepak bola tetap menjadi bisnis utama kami. Kami tidak peduli siapa yang mereka temui atau apa yang mereka lakukan di luar lapangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Kami hanya akan menindaklanjuti jika masalah pribadi benar-benar mengganggu performa pemain. Saat ini, hal itu belum terjadi.”
Namun, Van Duysen juga menyatakan kesiapan untuk meninjau ulang sikap klub jika kasus tersebut mulai berdampak pada kinerja tim.
Langkah Selanjutnya untuk Nainggolan dan Lokeren
Lokeren berharap pengadilan segera menuntaskan kasus ini dan menyatakan Nainggolan tidak bersalah, agar sang gelandang bisa kembali fokus memperkuat tim di Challenger Pro League.
Klub ingin melihatnya mengarahkan seluruh energinya ke permainan, bukan ke pemberitaan negatif.
Dengan dukungan klub dan keyakinan bahwa kebenaran akan terungkap, Nainggolan kini berpeluang membalikkan situasi—dari pemain yang dikaitkan dengan skandal menjadi sosok yang bangkit dan membuktikan dirinya di lapangan.
