Revolusi Garuda Dari Elkan Baggott hingga Miliano Jonathans, Skuad Diaspora yang Siap Antar Indonesia ke Piala Dunia
Sepak bola Timnas Indonesia memasuki era baru. Sejak 2021, PSSI menjalankan strategi berani dengan memburu pemain diaspora untuk memperkuat Timnas. Hasilnya, hingga kini sudah ada 23 pemain keturunan yang resmi berseragam Merah Putih, baik melalui proses naturalisasi maupun status kewarganegaraan ganda.
Langkah ini muncul setelah kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Dari titik itu, federasi menata ulang arah Timnas dengan menghadirkan darah segar dari luar negeri. Perlahan tapi pasti, wajah Garuda berubah menjadi lebih kuat, berpengalaman, dan siap menantang dunia.
2021 – Elkan Baggott Memulai Revolusi
PSSI membuka proyek diaspora dengan memanggil Elkan Baggott. Pada 16 November 2021, ia melakukan debut melawan Afghanistan. Meski Indonesia kalah tipis 1-0, Elkan tampil solid dengan postur 195 cm yang membuatnya menonjol di lini belakang.
Sejak debut, Elkan mencatat 23 caps dan 2 gol, menjadikannya pilar pertahanan Garuda.
2022 – Jordi Amat Membawa Pengalaman
Setahun kemudian, Jordi Amat hadir sebagai tambahan penting. Pada 23 Desember 2022, ia menjalani debut saat Indonesia mengalahkan Kamboja 2-1 di Piala AFF. Dengan pengalaman panjang di La Liga dan Premier League, Amat segera berperan sebagai bek tangguh sekaligus mentor bagi pemain muda.
Hingga kini, ia sudah tampil dalam 19 pertandingan dan mencetak 2 gol.
2023 – Generasi Baru Mulai Bersinar
Masuk tahun 2023, gelombang pemain diaspora semakin deras.
- Rafael Struick & Ivar Jenner debut pada 14 Juni melawan Palestina. Struick langsung tampil agresif dan kini mengoleksi 23 caps, 1 gol, 2 assist. Sementara itu, Jenner menata permainan di lini tengah dengan 18 caps dan 1 assist.
- Shayne Pattynama menjalani debut pada 19 Juni 2023 melawan Argentina. Meski langsung menghadapi juara dunia, ia tampil percaya diri. Kini ia mencatat 12 caps dan 1 gol.
- Sandy Walsh akhirnya debut pada 8 September 2023 melawan Turkmenistan. Ia memperkuat sisi kanan pertahanan dengan 20 caps dan 3 gol, termasuk satu ke gawang Jepang di Piala Asia 2024.
- Justin Hubner turun perdana pada 5 Januari 2024 melawan Libya. Sejak itu, ia mengumpulkan 15 caps dan menjadi bagian penting di Piala Asia.
2024 – Fondasi Timnas Semakin Kuat
Pada 2024, semakin banyak pemain diaspora bergabung.
- Jay Idzes & Nathan Tjoe-A-On debut pada 21 Maret melawan Vietnam. Idzes kemudian dipercaya sebagai kapten dengan 13 caps dan 1 gol, sedangkan Nathan tampil fleksibel di beberapa posisi dengan 12 caps.
- Thom Haye & Ragnar Oratmangoen ikut debut lima hari kemudian saat Indonesia menang 3-0 atas Vietnam. Haye kini mengoleksi 14 caps, 2 gol, 2 assist, sementara Ragnar menambah daya gedor dengan 10 caps, 2 gol, 2 assist.
- Calvin Verdonk tampil perdana pada 11 Juni 2024 melawan Filipina. Ia sudah mencatat 10 caps dan kini bermain di Ligue 1 bersama Lille.
- Maarten Paes resmi menjadi kiper utama saat debut melawan Arab Saudi pada 5 September 2024. Hingga kini ia tampil 8 kali.
- Mees Hilgers & Eliano Reijnders menyusul pada 10 Oktober 2024 melawan Bahrain. Keduanya sama-sama memiliki 4 caps.
- Kevin Diks bergabung pada 15 November 2024 melawan Jepang. Ia sudah mengoleksi 5 caps.
2025 – Gelombang Baru Pemain Diaspora
Tahun 2025 menandai hadirnya gelombang baru pemain diaspora.
- Ole Romeny & Dean James debut pada 20 Maret melawan Australia. Ole langsung produktif dengan 4 caps dan 3 gol, sementara James memperkuat sisi kiri pertahanan dengan performa reguler.
- Joey Pelupessy tampil perdana pada 25 Maret 2025 melawan Bahrain. Gelandang bertahan ini sudah bermain 3 kali.
- Emil Audero, kiper Serie A, resmi mengawal gawang Garuda pada 5 Juni 2025 saat menang 1-0 atas China.
- Miliano Jonathans & Mauro melengkapi daftar panjang naturalisasi ketika mereka debut pada 5 September 2025 melawan China Taipei. Keduanya langsung tampil impresif dalam kemenangan 6-0.
Penutup – Garuda Siap Mengepakkan Sayap
Dalam empat tahun terakhir, PSSI berhasil menghadirkan hampir dua lusin pemain diaspora untuk memperkuat Timnas. Dari Elkan Baggott hingga Miliano Jonathans, wajah Garuda kini lebih matang dan kompetitif.
Transformasi ini bukan sekadar strategi sesaat. Dengan kombinasi pemain lokal dan diaspora, Indonesia akhirnya memiliki fondasi kuat untuk mengejar mimpi yang dulu hanya jadi wacana: tampil di Piala Dunia.

