Bursa Transfer Timnas Indonesia 2025 Dari Bundesliga, Serie A, Hingga Pulang Kampung
Musim panas 2025 menjadi momen besar bagi para pemain timnas Indonesia. Beberapa pemain naik level ke liga top Eropa, sebagian kembali ke tanah air untuk mencari menit bermain, sementara yang lain memulai petualangan baru di Asia Tenggara. Berikut rapor lengkap perjalanan mereka.
Kevin Diks: Dari Copenhagen ke Bundesliga
Kabar paling heboh datang dari Jerman ketika Kevin Diks meneken kontrak lima tahun dengan Borussia Monchengladbach. Ia meninggalkan FC Copenhagen untuk meniti karier di Bundesliga, sebuah langkah yang jelas meningkatkan reputasinya.
Meskipun ia belum selalu tampil sebagai starter, Diks langsung menarik perhatian. Ia mencetak gol lewat penalti dalam laga uji coba melawan Valencia. Media Jerman menilai kehadirannya menutup celah di lini belakang Gladbach. Jika Ko Itakura benar-benar pindah ke Ajax, peluang Diks mengisi posisi bek tengah utama semakin besar.
Ramadhan Sananta: Tantangan Baru di Malaysia
Setelah mengalami musim kurang bersinar bersama Persis Solo, Ramadhan Sananta memilih keputusan berani. Ia bergabung dengan DPMM FC yang berkompetisi di Malaysia Super League.
Manajemen klub mengharapkan Sananta mengisi slot ASEAN sekaligus memperkuat lini serang. Untuk pertama kalinya, Sananta merasakan atmosfer kompetisi profesional di luar negeri, sehingga adaptasinya akan menjadi sorotan.
Jordi Amat: Pulang ke Persija Demi Menit Bermain
Setelah kehilangan tempat di Johor Darul Takzim, Jordi Amat memutuskan pulang ke Indonesia dan bergabung dengan Persija Jakarta.
Kini Amat berusia 33 tahun, tetapi ia tetap memiliki peluang besar untuk menjadi andalan. Kehilangan Ondrej Kudela membuat Persija membutuhkan sosok berpengalaman. Selain itu, Amat kembali berduet dengan Rizky Ridho yang sebelumnya sama-sama mengawal lini belakang timnas Indonesia.
Shayne Pattynama: Misi Kebangkitan di Buriram United
Kurangnya kesempatan bermain di KAS Eupen membuat Shayne Pattynama mencari tantangan baru bersama Buriram United di Thailand.
Buriram akan tampil di Liga Champions Asia Elite. Namun, Pattynama tidak bisa bersantai karena persaingan ketat menunggunya. Klub mendatangkan banyak pemain belakang baru, sehingga ia harus bekerja keras untuk menembus skuad utama.
Rekomendasi tempat judi bola terlengkap main disini pasti dibayar di zeusbola.
Struick: Gagal di Australia, Bangkit di Dewa United
Setelah Brisbane Roar tidak memperpanjang kontraknya, Struick memutuskan pulang ke Indonesia untuk memperkuat Dewa United.
Kini Struick mendapat kesempatan membuktikan diri di Liga 1 dan AFC Challenge League. Kehadiran Lilipaly serta Egy Maulana membuatnya lebih mudah beradaptasi dengan suasana baru.
Tjoe-A-On: Cari Rezeki Kedua di Belanda
Setelah gagal menunjukkan performa di Lyngby dan hanya bermain empat kali di Heerenveen, Tjoe-A-On kembali ke Belanda. Ia menandatangani kontrak dengan Willem II di Eerste Divisie.
Kontrak berdurasi dua tahun dengan opsi perpanjangan membuatnya memiliki waktu cukup untuk membangkitkan karier. Dengan gaya bermain menyerang, ia bisa memberi tambahan variasi di lini belakang Willem II.
Emil Audero: Comeback ke Serie A
Sempat terkatung-katung setelah masa pinjaman di Palermo, Emil Audero akhirnya kembali ke kasta tertinggi Italia. Ia bergabung dengan Cremonese yang baru promosi ke Serie A.
Dengan pengalaman bermain di Juventus, Sampdoria, dan Inter Milan, Audero mendapat kepercayaan masuk skuad utama. Kesempatan ini menjadi momen emas baginya untuk membuktikan kualitas sebagai penjaga gawang.
Justin Hubner: Babak Baru di Fortuna Sittard
Setelah lima tahun membela Wolves U-21, Justin Hubner mengakhiri kontraknya dan pulang ke Belanda. Ia menandatangani kontrak dengan Fortuna Sittard.
Walaupun persaingan di lini belakang sangat ketat, pengalamannya sebagai kapten Wolves U-21 memberikan modal kepemimpinan yang berharga. Jika ia tampil konsisten, Hubner berpotensi menjadi pilar utama di Eredivisie.
Jay Idzes: Transfer Mahal ke Sassuolo
Meski Venezia terdegradasi, performa Jay Idzes tetap memikat banyak klub Serie A. Akhirnya, Sassuolo berani mengeluarkan €8 juta untuk merekrutnya.
Pelatih Fabio Grosso menginginkan Idzes menjadi pemimpin baru di sektor pertahanan. Dengan pengalaman bermain di Serie A, Idzes berpeluang menjaga stabilitas tim yang baru promosi ini.
Sandy Walsh: Dari Jepang ke Thailand
Setelah kehilangan tempat di Yokohama F. Marinos, Sandy Walsh menerima tawaran dari Buriram United.
Ia kembali satu tim dengan Pattynama sekaligus menghadapi kompatriotnya seperti Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan di kompetisi domestik. Dengan pengalaman panjangnya, Walsh bisa memberikan opsi tambahan bagi lini pertahanan Buriram di level Asia.
Kesimpulan: Bursa Panas, Masa Depan Cerah
Bursa transfer musim panas 2025 benar-benar menjadi titik balik bagi para pemain timnas Indonesia. Kevin Diks naik level ke Bundesliga, Jay Idzes mencatat transfer mahal ke Sassuolo, sementara Emil Audero kembali ke Serie A. Di sisi lain, beberapa pemain memilih pulang untuk membangun kembali karier. Semua cerita ini menunjukkan satu hal: pemain Indonesia kini tidak hanya hadir di Asia, tetapi juga semakin diperhitungkan di Eropa.
