Dulu Diremehkan, Kini Diburu Benjamin Sesko dan Misi Manchester United Menebus Kesalahan Lama
Manchester United sudah mengenal Benjamin Sesko sejak usianya baru menginjak 16 tahun. Saat itu, klub memiliki peluang besar untuk merekrutnya hanya dengan €2,5 juta. Namun, mereka justru membiarkan Red Bull Salzburg menyelesaikan transfer dengan cepat pada 2019.
Tiga tahun kemudian, ketika Erik ten Hag mulai melatih Setan Merah, United kembali menunjukkan minat terhadap Sesko. Sayangnya, mereka urung melakukan pembelian lantaran harga Sesko melonjak menjadi €24 juta, hanya untuk pemain yang baru semusim tampil di kasta tertinggi Austria.
Kini, United terlihat jauh lebih serius. Klub mengutus tim pencari bakat ke Jerman yang dipimpin oleh Christopher Vivell — mantan direktur teknik Leipzig yang pernah membawa Sesko ke Bundesliga. RB Leipzig menetapkan harga sekitar €80 juta untuk striker berusia 22 tahun itu. Meskipun angka tersebut tergolong mahal, United tampak siap mengambil risiko agar tak mengulang kesalahan yang sama untuk ketiga kalinya.
Dari Kota Kecil ke Radar Klub-Klub Raksasa
Sesko lahir di kota kecil bernama Radece, Slovenia. Bakatnya terlihat sejak usia muda. Ketika ia membela Krsko U-15, ia mencetak 59 gol hanya dalam 23 pertandingan. Catatan luar biasa itu membuat klub-klub besar seperti Juventus, Borussia Dortmund, Ajax, dan Manchester United langsung menunjukkan ketertarikan.
Namun, Sesko dan agennya, Elvis Basanovic, lebih memilih bergabung dengan Salzburg. Mereka tidak terpikat oleh tawaran uang dari klub besar. Sebaliknya, mereka menilai proyek jangka panjang Salzburg lebih cocok untuk perkembangan karier Sesko.
Melewati Jalan Terjal Menuju Bundesliga
Salzburg tidak langsung memasukkan Sesko ke tim utama. Klub menurunkannya ke FC Liefering, tim afiliasi yang berlaga di kasta kedua Austria. Di musim pertamanya, Sesko hanya mencetak satu gol dari 15 pertandingan. Meskipun awalnya kesulitan, ia menunjukkan perkembangan pesat di musim berikutnya dengan mencetak 21 gol.
Setelah mencatat performa menjanjikan bersama tim utama Salzburg pada musim 2021/22, RB Leipzig mendatangkannya. Di musim debutnya di Bundesliga, ia belum tampil menonjol. Namun, pada paruh kedua musim berikutnya, Sesko meledak. Ia mencetak gol dalam tujuh pertandingan berturut-turut dan memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang mencatat rekor tersebut di Bundesliga.
Euro 2024 Jadi Panggung yang Gagal Dimaksimalkan
Tim nasional Slovenia menjadikan Sesko sebagai salah satu tulang punggung di Euro 2024. Namun, performanya mengecewakan. Ia gagal mencetak gol dalam empat pertandingan dan membuang dua peluang emas ketika melawan Portugal di babak 16 besar. Meskipun begitu, usianya yang masih muda memberi ruang untuk berkembang lebih jauh di masa depan.
Perpaduan Fisik Kylian Mbappe dan Mentalitas Zlatan Ibrahimovic
Benjamin Sesko memiliki atribut fisik yang sangat menonjol. Ia berdiri dengan tinggi 193 cm, kuat dalam duel udara, dan mencatat kecepatan sprint setara dengan Kylian Mbappe saat masih di Salzburg. Tak hanya itu, ia juga lincah serta mampu menggiring bola dengan baik — atribut yang jarang dimiliki striker bertubuh tinggi.
Christopher Vivell menyebut Sesko sebagai pemain dengan “profil unik dan kemampuan teknis yang mengesankan.” Namun demikian, meskipun punya banyak potensi, Sesko belum bisa dikategorikan sebagai striker kelas dunia. Ia masih sering membuang peluang penting dan belum mencapai level produktivitas yang stabil.
Kenapa Banyak Klub Masih Ragu?
Arsenal sebenarnya sempat berada di posisi terdepan untuk merekrut Sesko. Akan tetapi, mereka akhirnya memilih Viktor Gyokeres yang sudah mencetak 68 gol hanya dalam 66 pertandingan untuk Sporting CP. Keputusan itu mencerminkan keraguan terhadap kesiapan Sesko sebagai pencetak gol utama di level tertinggi.
Sebagian besar pengamat masih melihat Sesko sebagai proyek jangka panjang, bukan sebagai solusi instan. Dengan harga mahal dan ekspektasi tinggi, keputusan membeli Sesko memang membawa risiko yang signifikan bagi tim besar yang berada dalam mode “harus juara sekarang.”
Haaland sebagai Pembanding, Zlatan sebagai Inspirasi
Perbandingan antara Sesko dan Erling Haaland sudah muncul sejak ia bersinar di Salzburg. Bukannya merasa terbebani, Sesko justru mengaku termotivasi. “Perbandingan seperti itu memberi saya energi,” ujarnya dalam wawancara.
Namun jika bicara soal panutan, Sesko menyebut Zlatan Ibrahimovic sebagai sosok yang paling menginspirasi. Ia mengagumi cara Zlatan bermain dengan penuh percaya diri, menikmati setiap momen, dan tidak takut tampil beda.
Apakah Ia Bisa Jadi Solusi di Old Trafford?
Jika Manchester United berhasil memboyongnya ke Old Trafford, Sesko tidak akan datang sebagai satu-satunya andalan. Ruben Amorim berencana membangun lini serang baru yang melibatkan Bryan Mbeumo dan Matheus Cunha. Artinya, tekanan untuk mencetak gol tidak sepenuhnya berada di pundaknya.
Situasi ini jauh berbeda dari musim lalu, ketika Rasmus Hojlund langsung dijadikan tumpuan sejak awal dan gagal memenuhi ekspektasi. Dengan dukungan sistem dan pemain baru, Sesko berpotensi menunjukkan performa terbaik tanpa harus menanggung beban sendirian.
Lebih dari Sekadar Transfer Mahal
Transfer Benjamin Sesko bukan sekadar langkah mahal dari Manchester United. Ini adalah usaha untuk menebus dua kegagalan di masa lalu, membangun masa depan, dan menemukan striker dengan karakter khas: cepat, kuat, percaya diri, dan lapar gol.
Sesko kini memiliki kesempatan untuk naik ke panggung besar yang sejak lama ia impikan. Jika ia mampu menyalurkan kepercayaan diri ala Haaland dan mentalitas bebas dari Zlatan, bukan tidak mungkin ia akan menjadi striker andalan yang bisa mengubah wajah lini depan United.
