Tak Mau Gegabah Kevin Diks Ogah Pasang Target Tinggi di Gladbach, Alasannya Mengejutkan
Kevin Diks memilih bersikap realistis dalam menjalani musim debutnya bersama Borussia Mönchengladbach. Meski datang dengan reputasi mentereng dari FC Copenhagen, bek asal Indonesia itu enggan menyebut target pribadi secara gamblang di Bundesliga.
Borussia Mönchengladbach merekrut Diks secara gratis usai kontraknya dengan FC Copenhagen berakhir. Klub langsung memasukkannya ke dalam proyek baru musim ini, sementara publik Bundesliga memberi sorotan besar terhadap dirinya sebagai salah satu rekrutan paling menarik di bursa transfer.
Musim lalu, Diks tampil gemilang. Ia membantu FC Copenhagen menyapu dua gelar domestik—Superliga dan Piala Denmark—serta memimpin tim menembus babak 16 besar UEFA Conference League sebelum Chelsea menghentikan laju mereka.
Namun alih-alih membidik prestasi instan, Diks memilih untuk menjaga ekspektasi.
“Saya belum ingin terlalu muluk-muluk. Kalau dari sekarang saya sudah bicara target besar, risikonya malah jadi tekanan di akhir musim. Tapi saya datang ke sini dengan motivasi yang sangat besar,” ujarnya kepada Bild.
Laga Pramusim Jadi Ajang Pembuktian
Kevin Diks langsung turun dalam laga uji coba kontra Metalist Kharkiv yang berakhir 1-3. Ia hanya tampil selama satu babak, tetapi ia berhasil memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan kesiapan fisiknya usai menjalani masa pemulihan panjang akibat cedera.
Selama beberapa bulan terakhir, ia berjuang keras melewati fase rehabilitasi dan akhirnya kembali merumput.
“Saya tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan diri secara penuh di masa liburan musim panas karena saya masih dalam masa pemulihan. Tapi sekarang kondisi saya sudah jauh lebih baik. Laga melawan Kharkiv memberi saya tantangan yang bagus, walau hasilnya belum memuaskan,” kata Diks.
Bek Tengah yang Siap Bermain di Mana Saja
Dalam pertandingan itu, pelatih memberi Diks dua peran sekaligus. Ia mengawali laga sebagai bek kanan, lalu berpindah ke sisi kiri saat Lukas Ullrich keluar. Diks tak mengeluh. Sebaliknya, ia menunjukkan fleksibilitas yang menjadi keunggulan tersendiri.
“Saya sebenarnya lebih nyaman bermain sebagai bek tengah. Tapi kalau pelatih butuh saya di posisi lain, saya siap. Saya bisa menggunakan kekuatan saya, seperti mobilitas dan daya jelajah, untuk mendukung tim. Saya memang bukan full-back klasik, tapi saya yakin fleksibilitas saya bisa berguna untuk tim,” jelasnya.
Musim Perdana = Masa Adaptasi
Daripada terburu-buru menargetkan pencapaian besar, Diks lebih memilih menjalani musim ini sebagai proses adaptasi dan pembelajaran. Ia menyadari ekspektasi yang datang bersamanya, tetapi ia percaya konsistensi dan kerja keras jauh lebih penting di awal kariernya di Bundesliga.
“Saya tahu banyak orang berharap saya tampil luar biasa sejak awal. Tapi buat saya, musim ini tentang menyesuaikan diri dengan gaya bermain di sini dan membangun performa yang stabil. Kalau saya bisa tampil konsisten dan membantu tim berkembang, itu sudah langkah positif,” tutupnya.
Kesimpulan
Dengan pengalaman di level Eropa, mental juara dari Denmark, serta kemampuan bermain di berbagai posisi, Kevin Diks siap menjadi aset berharga bagi Borussia Mönchengladbach. Ia memang belum menyuarakan target besar, tetapi dari kerendahan hati dan kesiapan untuk terus berkembang, bukan tidak mungkin Diks akan menjelma jadi pilar penting di Bundesliga musim ini.
