Chaos di Leeds Postecoglou dan Rodgers Mengintai Kursi Farke yang Makin Goyang
Leeds United kembali memasuki fase kritis. Setelah gagal menang dalam empat laga beruntun, mereka langsung jatuh ke zona degradasi. Situasi itu membuat posisi Daniel Farke semakin rapuh, meskipun ia sebelumnya membawa Leeds promosi dengan rekor luar biasa 100 poin.
Selain itu, rentetan tujuh kekalahan dari 12 pertandingan mendorong Leeds turun ke peringkat 18. Sumber talkSPORT menyebut manajemen tidak memberi jaminan apa pun tentang masa depan Farke. Catatan Farke di Premier League pun kian memperparah kondisinya. Sejak masa kepelatihannya di Norwich hingga kini, ia mengumpulkan rata-rata poin terendah untuk manajer dengan lebih dari 50 laga, yaitu hanya 0,61 poin per pertandingan.
Ketika jadwal menghadirkan Manchester City, Chelsea, dan Liverpool secara berurutan, Leeds terancam mengalami situasi yang jauh lebih buruk.
Postecoglou Masuk Dalam Pertimbangan Serius
Di tengah tekanan itu, manajemen Leeds mulai mempertimbangkan opsi lain. Salah satu nama yang muncul ialah Ange Postecoglou. Mantan pelatih Celtic tersebut memikat perhatian para petinggi klub berkat filosofi menyerang yang konsisten dan identitas permainan yang jelas.
Postecoglou sebelumnya membawa Tottenham finis di peringkat kelima lalu meraih gelar Liga Europa. Meskipun masa baktinya di Nottingham Forest berlangsung singkat dan kurang meyakinkan, Leeds tetap melihat gaya bermainnya sebagai elemen yang bisa menghidupkan kembali karakter klub.
Namun demikian, laporan terbaru mengungkap bahwa Postecoglou memilih beristirahat setelah menjalani periode yang menguras energi. Karena itu, kemungkinan Leeds mendatangkannya tampak belum sepenuhnya terbuka.
Rodgers Mengawasi Peluang Kembali ke Liga Inggris
Selain Postecoglou, Brendan Rodgers juga menunjukkan ketertarikannya untuk kembali ke Premier League. Setelah secara mengejutkan meninggalkan Celtic untuk kedua kalinya, Rodgers menghadapi kritik keras dari pemilik klub, Dermot Desmond. Desmond menilai Rodgers gagal menjaga komitmen yang diberikan pihak klub.
Meski demikian, reputasi Rodgers tetap kokoh. Ia membawa Leicester memenangkan Piala FA dan meloloskan mereka ke kompetisi Eropa dalam dua musim beruntun. Rekam jejak itu membuatnya tetap menjadi kandidat kuat bagi Leeds, terutama jika mereka memutuskan memulai proyek baru.
Mengapa Postecoglou Tetap Menjadi Favorit Fans Celtic
Bagi pendukung Celtic, Postecoglou meninggalkan jejak mendalam. Ia mempersembahkan lima trofi domestik dalam dua tahun dan mengubah kultur permainan klub. Oleh karena itu, para fans masih mengaguminya, meskipun ia memilih mundur dari hiruk-pikuk sepak bola dalam waktu dekat.
Keputusan rehat tersebut sekaligus membuat Leeds harus bekerja lebih keras jika ingin membawa Postecoglou kembali ke liga tertinggi Inggris.
Farke Mendekati Titik Akhir
Ketika menerima jabatan di Elland Road, Farke memikul tanggung jawab besar. Ia harus mengembalikan Leeds ke Premier League, menstabilkan tim, dan membangun identitas permainan jangka panjang. Ia memang mencapai semua itu di Championship, tetapi Premier League memberi tekanan yang jauh berbeda.
Seiring waktu, gaya permainan Leeds menunjukkan banyak celah. Mereka sering rapuh dalam transisi, kurang kreatif, dan tampak kehilangan kepercayaan diri. Selain itu, jadwal berat dalam beberapa pekan mendatang membuat situasi semakin menegangkan.
Jika Leeds gagal menunjukkan perubahan signifikan, manajemen kemungkinan segera mengambil langkah besar. Dengan demikian, nama Postecoglou dan Rodgers kini menunggu keputusan akhir dari ruang rapat Elland Road.
