Diprovokasi Sampai Diraba, Haaland Bereaksi Keras dan Menghancurkan Italia 4-1
Erling Haaland akhirnya mengungkap momen panas yang membuat Gianluigi Donnarumma harus menahannya dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Norwegia dan Italia. Dalam pertandingan yang penuh tensi itu, Ia mencetak dua gol dan membawa Norwegia lolos ke turnamen besar untuk pertama kalinya sejak 1998. Namun, sebelum ia tampil superior, satu insiden di lapangan memicu emosinya.
Mancini Memprovokasi, Haaland Bereaksi
Saat skor masih 1-1, Gianluca Mancini mendekat dan melakukan tindakan yang langsung mengganggu fokus Haaland. Striker Manchester City itu menuturkan insiden tersebut kepada televisi Norwegia.
Haaland berkata,
“Ketika skor 1-1, dia mulai meraba bagian belakang saya. Saya berpikir, ‘apa yang kamu lakukan?’ Tindakan itu memicu saya, lalu saya mengatakan kepadanya, ‘terima kasih, ini menambah motivasi saya.’ Setelah itu, saya mencetak dua gol dan kami menang 4-1. Jadi, saya berterima kasih kepada dia.”
Donnarumma yang berada dekat insiden tersebut kemudian menahannya agar situasi tidak memanas.
Setelah Provokasi, Haaland Mengamuk
Beberapa menit usai kejadian itu, Haaland meningkatkan intensitas permainannya. Ia membuka keunggulan Norwegia melalui tendangan voli keras pada menit ke-78. Selanjutnya, ia hanya butuh kurang dari satu menit untuk menambah gol kedua yang membuat pertahanan Italia runtuh.
Menjelang akhir pertandingan, Jorgen Strand Larsen menutup kemenangan Norwegia menjadi 4-1. Dengan hasil ini, Norwegia mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026 dan menjuarai grup tanpa kehilangan satu poin pun.
Haaland Memecahkan Rekor dan Menyamai Legenda
Selama kualifikasi, Haaland menunjukkan ketajaman luar biasa dengan mencetak 16 gol dari delapan laga. Catatan itu menyamai rekor Robert Lewandowski sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu fase kualifikasi. Selain itu, Ia juga mencetak gol dalam 11 pertandingan internasional berturut-turut, menyamai catatan legenda Malaysia Abdul Ghani Minhat yang bertahan lebih dari 60 tahun.
Sebagai perbandingan, Cristiano Ronaldo mencetak gol dalam enam laga beruntun, sementara Lionel Messi mencatatkan delapan pertandingan berturut-turut. Dengan demikian, konsistensinya berada pada level yang bahkan melampaui dua ikon terbesar sepak bola dunia.
Mesin Gol yang Tidak Melambat
Musim ini, Haaland terus menunjukkan ketajamannya dengan mengumpulkan 32 gol dalam 20 pertandingan untuk klub dan negara. Ia hanya gagal mencetak gol dalam dua laga Premier League, sebuah bukti bahwa performanya tetap stabil dari pekan ke pekan.
Momentum Besar Menuju Piala Dunia 2026
Haaland baru akan kembali membela Norwegia pada Maret 2026. Jika ia mempertahankan tren mencetak gol ini, ia akan memasuki Piala Dunia dengan momentum terbaik sepanjang kariernya. Kondisi tersebut memberikan Norwegia harapan besar untuk mengulang sejarah setelah terakhir kali tampil di turnamen besar pada Euro 2000.
