Ousmane Dembele Geser Yamal PSG Borong Ballon d’Or 2025 dan Pecahkan Rekor Dunia
Penyerang Paris Saint-Germain, Ousmane Dembele, akhirnya meraih puncak kariernya dengan menyabet Ballon d’Or 2025. France Football menobatkan pemain berusia 28 tahun itu sebagai pesepakbola terbaik dunia setelah ia menjalani musim luar biasa bersama tim asuhan Luis Enrique. Dalam persaingan ketat, Dembele menyalip wonderkid Barcelona, Lamine Yamal, yang sebelumnya menjadi pesaing terkuatnya.
Statistik Gila: Mesin Gol PSG
Ousmane Dembele tampil konsisten sepanjang musim 2024/25. Ia mencetak 35 gol dan memberi 14 assist di semua kompetisi. Catatan itu membuatnya menjadi mesin utama PSG. Klub asal Paris tersebut kemudian menyapu bersih empat gelar: Ligue 1, Coupe de France, Piala Super Prancis, dan yang paling bersejarah, Liga Champions pertama mereka. Karena performa luar biasa ini, akhirnya Dembele layak meraih Ballon d’Or.
Yamal Masih Bawa Pulang Trofi
Sementara itu, Lamine Yamal tetap membawa pulang penghargaan prestisius. Wonderkid berusia 18 tahun itu merebut Trofi Kopa untuk tahun kedua secara beruntun. Dalam pidatonya, Yamal berterima kasih kepada Barcelona, tim nasional Spanyol, keluarga, serta rekan setimnya. Ia bahkan menyebut nama Cubarsi dan Raphinha yang hadir di malam penghargaan.
PSG Dominasi Daftar Elit
Di luar Dembele dan Yamal, daftar sepuluh besar Ballon d’Or kembali menegaskan dominasi PSG. Vitinha, Achraf Hakimi, Kylian Mbappe, hingga Nuno Mendes berhasil masuk daftar, bersanding dengan bintang lain seperti Mohamed Salah (Liverpool), Raphinha (Barcelona), Cole Palmer, dan Gianluigi Donnarumma. Dengan begitu, PSG membuktikan diri sebagai pusat kekuatan baru sepak bola dunia.
Malam Sempurna Bagi Paris
PSG tidak hanya merayakan kemenangan individu. Klub ini juga merebut penghargaan Klub Terbaik Tahun Ini. Selain itu, Luis Enrique memenangkan gelar Pelatih Terbaik, dan Gianluigi Donnarumma membawa pulang Trofi Yashin meski kini sudah bergabung dengan Manchester City. Dengan raihan itu, PSG akhirnya menjadikan malam penghargaan sebagai pesta sempurna yang menandai era baru klub.
Catatan Pahit: Kekalahan di Le Classique
Meski begitu, pesta megah PSG tidak berjalan tanpa noda. Sesaat sebelum gala Ballon d’Or, tim asuhan Enrique kalah dari Marseille di Le Classique. Setelah panitia menunda laga karena cuaca buruk, pertandingan dilanjutkan pada Senin malam. Marseille kemudian mencuri tiga poin lewat gol cepat Nayef Aguerd. Kekalahan itu sekaligus mengingatkan bahwa meski PSG merajai Eropa, Liga Prancis tetap menyimpan banyak tantangan.

