Gilberto Mora, Bintang Muda Meksiko yang Bikin Klub Eropa Berebut
Pada usia 16 tahun, Gilberto Mora sudah membuat klub-klub besar Eropa berebut perhatiannya. Pelatih tim nasional Meksiko, Javier Aguirre, langsung memuji Mora setelah menyaksikannya mengatur gol kemenangan Raul Jimenez di semifinal Piala Emas Concacaf melawan Honduras.
“Dia punya bakat luar biasa dan dia orang Meksiko. Kita beruntung memilikinya. Langit batasnya,” tegas Aguirre pada Juli lalu.
Setahun sebelumnya, Mora belum pernah tampil di sepak bola senior. Namun, ia melesat cepat dari tim U-19 Club Tijuana ke skuad utama, kemudian menembus tim nasional Meksiko. Perkembangan pesat itu membuat pemandu bakat Eropa segera menoleh.
Eropa Berebut Tanda Tangan Mora
Barcelona menawarkan uji coba pada September lalu. Tidak mau kalah, Manchester City mengirim pemandu bakat untuk memantau aksinya di Liga MX. Sementara itu, agen Mora memastikan Real Madrid terus memantau perkembangan sang pemain dan menyiapkan prakontrak agar Mora bisa bergabung saat berusia 18 tahun. Dengan demikian, klub mana pun yang berhasil merekrutnya akan mendapatkan talenta langka yang jarang muncul dalam satu generasi.
Dari Akademi ke Rekor Liga MX
Mora lahir 14 Oktober 2008 di Tuxtla Gutiérrez dan tumbuh di keluarga sepak bola. Ayahnya, Gilberto Mora Olayo, pernah bermain untuk Toluca, Jaguares, dan Puebla sebelum melatih tim cadangan Tijuana pada 2022.
Tijuana merekrut Mora ke akademi sejak kecil, lalu melihat potensinya untuk melampaui jejak sang ayah.
Pada usia 14 tahun, Mora sudah bermain untuk tim U-19 dan tampil menonjol. Penampilan gemilang itu mendorong pelatih utama Juan Carlos Osorio mengundangnya berlatih bersama skuad senior. Beberapa minggu kemudian, Mora membuktikan kemampuannya dan Osorio menempatkannya di tim utama.
Kemudian, Mora menjalani debut Liga MX melawan Santos Laguna saat berusia 15 tahun 10 hari. Ia mencetak sejarah sebagai pemain termuda Tijuana sekaligus pemberi assist termuda Liga MX. Hanya 12 hari kemudian, ia tampil sebagai starter melawan Leon dan mencetak gol kemenangan 2-1, memecahkan rekor pencetak gol termuda milik Yael Padilla. Sepanjang musim, Mora bermain 24 kali dan menambah gol penting saat menghadapi Monterrey.
Menorehkan Sejarah di Tim Nasional
Pada awal 2024, Mora mencicipi debut non-resmi bersama Meksiko melawan Internacional. Enam bulan kemudian, ia masuk skuad resmi Piala Emas dan menjadi debutan termuda Meksiko ketika menghadapi Arab Saudi di perempat final. Ia bermain selama 73 menit dengan penuh percaya diri dan membantu Meksiko menang 2-0.
Selanjutnya, di semifinal melawan Honduras, Mora menggiring bola melewati bek lawan lalu mengirim umpan matang yang diselesaikan Raul Jimenez untuk kemenangan 1-0. Pada final kontra Amerika Serikat, ia menjaga tempo permainan dengan akurasi umpan 93 persen dan membantu Meksiko merebut trofi, sekaligus mencatat sejarah sebagai pemain termuda yang menjuarai turnamen tersebut.
Gaya Main yang Memikat
Sebagai gelandang serang sekaligus sayap, Mora memukau dengan kelincahan, kontrol bola rapat, dan kemampuan menggiring dengan pusat gravitasi rendah. Ia mahir memakai kedua kaki, sanggup menembak dari berbagai sudut, dan cepat membaca permainan.
Mantan pelatihnya, Juan Carlos Osorio, bahkan membandingkan kemampuan putarannya yang 360 derajat dengan legenda Barcelona, Andres Iniesta.
Selain itu, Aguirre menilai keberanian Mora menghadapi duel fisik sebagai kekuatan utama, meski tubuhnya masih ramping. Ia menekankan bahwa Mora perlu menambah massa otot dan memperbaiki pengambilan keputusan agar semakin matang.
Mimpi Bernama Real Madrid
Real Madrid kini menjadi tujuan terbesar Mora. Kepala pengembangan Tijuana, Ignacio Ruvalcaba, menyatakan bahwa Mora ingin bermain di Santiago Bernabéu, menapaki jejak Hugo Sánchez dan Javier “Chicharito” Hernández.
Mora sendiri menegaskan, “Saya ingin mewakili Meksiko di Piala Dunia 2026 dan bermain di Eropa untuk meraih banyak trofi.”
Jika Mora terus menjaga konsistensi, Real Madrid bisa merekrutnya segera setelah ia berusia 18 tahun pada 2027. Dengan catatan rekor yang sudah ia buat, target itu tampak sangat realistis.
Terus Bersinar di Liga MX
Musim ini, di bawah arahan pelatih baru Sebastian Abreu, Mora langsung menunjukkan taji. Ia terpilih memperkuat Liga MX All-Star dan mencetak satu-satunya gol tim dalam laga melawan MLS All-Star. Sepanjang Agustus, ia menambah enam gol, termasuk dua di Piala Liga melawan LA Galaxy dan dalam laga sengit kontra Chivas.
Masa Depan Penuh Janji
Kini, pada usia 16 tahun, Mora menampilkan kematangan yang jarang dimiliki pemain seusianya. Kombinasi teknik tinggi, visi permainan tajam, dan mental baja menempatkannya sebagai prospek paling menjanjikan Meksiko saat ini. Jika ia terus berkembang, Gilberto Mora berpeluang besar menjadi bintang dunia berikutnya—dan Eropa jelas sudah menunggu kedatangannya.
