
Tottenham Hotspur Akhirnya Pecah Telur!Final Suram yang Bawa Mereka ke Liga Champions, MU Pulang Tertunduk
Tottenham Hotspur akhirnya menutup babak panjang tanpa gelar dengan cara yang dramatis. Setelah 17 tahun menunggu, klub London Utara itu berhasil mengangkat trofi Liga Eropa UEFA (UEL) usai menundukkan Manchester United 1-0 dalam final yang digelar di Stadion San Mamés, Bilbao. Lebih dari sekadar piala, kemenangan ini juga mengantar mereka kembali ke panggung Liga Champions musim depan. Nikmati juga permainan terbaik dari kami hanya di ZEUSBOLA!!
Pertaruhan Relevansi Dua Raksasa yang Terluka
Biasanya, final UEL tak seintens ini. Tapi ketika dua klub besar Inggris yang sedang terpuruk bertemu, atmosfer berubah total. Laga ini menjadi taruhan hidup-mati reputasi: antara membalikkan narasi musim atau memperdalam krisis. Sayangnya, harapan akan pertunjukan spektakuler pupus. Pertandingan justru diwarnai tempo lambat, miskin kreasi, dan minim drama di depan gawang.
Peluang Awal dan Momen Kacau yang Tentukan Nasib
Tottenham Hotspur membuka peluang lebih dulu. Brennan Johnson melesat dari sisi kanan dan memberi umpan matang kepada Pape Matar Sarr, namun Harry Maguire tampil sigap memblok sepakan tersebut. Di sisi lain, Maguire juga memulai serangan United yang nyaris berbuah gol saat tembakan Amad Diallo hampir bersarang.
Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-42. Umpan silang Sarr menciptakan kepanikan di area penalti United. Bola liar jatuh di kaki Johnson, dan sentuhannya berujung pada gol bunuh diri Luke Shaw. Gol ini mungkin tak akan masuk nominasi gol terbaik musim ini, tapi dampaknya monumental.
Statistik Suram United dan Ancaman Højlund yang Gagal
Itu menjadi kali ke-31 United kebobolan lebih dulu musim ini—rekor terburuk di antara tim Premier League. Rasmus Højlund sempat membalas lewat sundulan dari umpan silang Amad, namun bola hanya melambung. Di lini belakang, Spurs juga tak sepenuhnya aman. Kiper Guglielmo Vicario terlihat gugup saat menghadapi bola mati dari Bruno Fernandes.
Vicario dan Van de Ven Jadi Tembok Terakhir
Memasuki babak akhir, United menguasai permainan. Sebuah tendangan bebas rutin Fernandes gagal ditangkap sempurna oleh Vicario, namun Van de Ven hadir sebagai penyelamat mutlak dengan menyundul bola tepat di garis gawang. Fernandes kembali nyaris mencetak gol, tetapi sundulannya dari umpan Mazraoui hanya melebar.
Masuknya Alejandro Garnacho menambah tekanan di lini depan United. Ia hampir menjadi penyelamat ketika tembakannya mengarah tajam ke pojok gawang, tapi Vicario tampil gemilang dengan penyelamatan satu tangan.
Kemenangan Bersejarah, Kekalahan Penuh Pertanyaan
Akhirnya, malam itu benar-benar menjadi milik Ange Postecoglou. Dalam laga ke-100-nya sebagai pelatih Spurs, ia mempersembahkan trofi pertama bagi klub sejak 2008. Kemenangan ini juga menjadi yang ke-150 Spurs di kancah Eropa.
Sementara itu, Manchester United harus menerima kenyataan pahit: rekor 14 laga tak terkalahkan mereka di UEL terhenti, dan musim ini berakhir tanpa satupun raihan yang membanggakan. Evaluasi besar-besaran di Old Trafford tampaknya tak bisa lagi ditunda.