
Gila Barcelona Bungkam Espanyol dan Kunci Gelar LaLiga ke-28 Lewat Aksi Mewah Bintang 17 Tahun
Barcelona resmi merengkuh gelar LaLiga mereka yang ke-28 setelah mengalahkan rival sekota, Espanyol, dengan skor meyakinkan 2-0 di RCDE Stadium. Kemenangan ini memastikan Blaugrana keluar sebagai juara musim ini meski masih menyisakan dua pertandingan di kalender liga.
Suasana stadion yang awalnya dipenuhi sorak-sorai penuh harapan dari pendukung tuan rumah berubah menjadi sunyi penuh kegelisahan. Barcelona tampil dominan sejak menit awal, langsung mengambil alih kendali pertandingan. Meskipun lini belakang mereka sempat lengah hingga nyaris kebobolan oleh Urko González pada menit keempat, kontrol permainan tetap berada di tangan pasukan Hansi Flick.
Robert Lewandowski memberikan ancaman pertama yang nyata dengan sepakan kerasnya di menit ke-12, sementara Espanyol mencoba merespons melalui peluang dari Javi Puado yang tak mampu dimaksimalkan.
Espanyol Lawan Keras Kepala, Tapi Dominasi Barça Tak Terbendung
Barcelona mencatatkan penguasaan bola lebih dari 80% dalam 15 menit pertama, mencerminkan superioritas mereka di lapangan. Namun, pressing agresif Espanyol membuat gaya bermain tiki-taka khas Barça tidak semulus biasanya. Espanyol bahkan memaksa Wojciech Szczęsny bekerja keras menyelamatkan peluang emas pada menit ke-25.
Meskipun menciptakan beberapa peluang, termasuk tembakan dari Pedri dan peluang tipis Lewandowski, Blaugrana harus puas bermain imbang tanpa gol hingga jeda.
Lamine Yamal: Anak Ajaib yang Menjadi Pembeda
Babak kedua menjadi panggung bagi bintang muda Lamine Yamal. Masuknya Alejandro Balde di awal paruh kedua membawa dimensi baru dalam serangan Barcelona. Dan hanya dalam waktu tujuh menit, Lamine menggebrak. Pemain berusia 17 tahun itu melepaskan tendangan melengkung ke pojok atas gawang—sebuah gol indah yang memecah kebuntuan dan mengubah arah pertandingan sepenuhnya.
Setelah gol tersebut, Lamine benar-benar tampil mengendalikan ritme permainan. Kecepatan, ketenangan, dan visinya membuat lini belakang Espanyol kewalahan.
Espanyol Hancur, Barça Mengamuk
Barcelona semakin agresif. Jumlah tembakan mereka melonjak menjadi sepuluh, sementara Espanyol hanya mampu membalas dengan empat. Ketika Espanyol mulai kehilangan arah, Barça terus menggempur tanpa ampun.
Szczęsny kembali beraksi menyelamatkan gawang dari ancaman Roberto Fernández. Ketegangan memuncak saat Leandro Cabrera diganjar kartu merah setelah insiden kekerasan terhadap Lamine Yamal. Bermain dengan 10 orang, Espanyol semakin terpuruk.
Pada masa injury time, Barcelona menutup pertandingan dengan manis. Fermín López mencetak gol kedua setelah memanfaatkan celah di lini belakang lawan, mengunci kemenangan dan sekaligus gelar juara.
Catatan Gemilang dan Masa Depan Cerah
Kemenangan ini bukan hanya memastikan Barcelona mengangkat trofi LaLiga, tetapi juga menggenapi treble domestik musim ini. Lebih dari itu, Blaugrana memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka di LaLiga menjadi 16 pertandingan berturut-turut—capaian terbaik sejak rentang Desember 2020 hingga April 2021.
Sementara itu, Espanyol masih berada dalam situasi genting. Dengan dua pertandingan tersisa, mereka membutuhkan setidaknya satu poin untuk bertahan di divisi utama.